cover
Contact Name
Amin Fatoni
Contact Email
aminfatoni@unsoed.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
j.molekul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dr. Soeparno No.61 Karangwangkal, Purwokerto, Jawa Tengah 53
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Molekul: Jurnal Ilmiah Kimia
ISSN : 19079761     EISSN : 25030310     DOI : -
MOLEKUL is a peer-reviewed journal of chemistry published by the Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Jenderal Soedirman University, Indonesia. Publishing frequency 2 issues per year, on May and November. This Journal encompasses all branches of chemistry and its sub-disciplines including Pharmaceutical, Biological activities of Synthetic Drugs, Environmental Chemistry, Biochemistry, Polymer Chemistry, Petroleum Chemistry, and Agricultural Chemistry.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2015)" : 9 Documents clear
EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifous Roxb) SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA SS-304 DALAM LARUTAN H2SO4 Victor Kayadoe; Muhamad Fadli; Rahman Hasim; Mitra Tomasoa
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.512 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi  inhibisi  dan laju korosi baja SS-304 dalam larutan H2SO4menggunakan ekstrak daun pandan (Pandanus amaryllifous Roxb)  dengan metode gravimetri. Ekstrak daun  pandan diperoleh melalui ekstraksi maserasi menggunakan etanol. Hasil uji fitokimia ekstrak daun pandan menunjukkan adanya kandungan senyawa-senyawa metabolit sekunder flavonoid, steroid, alkaloid, antrakuinon, dan tanin. Pada uji inhibisi korosi, dilakukan variasi konsentrasi ekstrak daun pandan dan suhu untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi inhibisi korosi baja SS-304 dalam larutan H2SO4 1 M selama 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi inhibisi meningkat dengan peningkatan konsentrasi inhibitor, yang berarti semakin menurunnya laju korosi. Efisiensi inhibisi optimum diperoleh pada konsentrasi inhibitor 0,8%, yakni 89,06% dengan laju korosi 5,15 mm/tahun. Sebaliknya, meningkatnya suhu mengakibatkan menurunnya efisiensi inhibisi, yang berarti meningkatnya laju korosi. Efisiensi terrendah diperoleh pada suhu 50 °C, yakni 11,56%  dengan laju korosi 74,33 mm/tahun.
PEMANFAATAN LIMBAH Fe(III) DARI INDUSTRI PENGETSAAN SEBAGAI BAHAN PENAMBAH KUALITAS SINTESIS GENTENG KERAMIK Delsy, Eva Vaulina Yulistia; Kartika, Dwi; Aziza, Wilma
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.19 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.3

Abstract

Limbah dihasilkan dari berbagai macam kegiatan manusia, di antaranya dari bidang industri. Salah satu Industri yang menghasilkan limbah adalah industri pengetsaan  yang bergerak di bidang cetak relief seperti industri percetakan, industri pengrajin logam, dan industri pengrajin lencana. Limbah yang dihasilkan mengandung senyawaan anorganik dan asam-asam kuat seperti H2SiF6, HNO3, dan FeCl3. Senyawa anorganik banyak berperan dalam industri genteng keramik terutama dalam hal kualitas genteng. (Darmono, 2009).  Limbah FeCl3 yang dihasilkan dari kegiatan pengetsaan digunakan pada penelitian ini sebagai bahan penambah kualitas pembuatan genteng keramik dari tanah lempung Desa Kalijaran, Purbalingga.  Limbah dikontakkan dengan tanah yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan genteng, divariasikan menjadi limbah yang tidak diencerkan dan limbah yang diencerkan. Lempung dibuat variasi ukuran butir 60, 80, 100, 140, dan 230 mesh, sedangkan variasi waktu yang dilakukan adalah 30-100 menit  agar diketahui ukuran partikel dan waktu optimum ketika terjadi penyerapan maksimal logam Fe (III).  Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel dan waktu optimum untuk pengontakan lempung dengan kedua variasi limbah yaitu pada ukuran partikel 80 mesh dengan waktu 70 menit. Uji sifat fisik pada genteng-Fe memenuhi semua standar SNI dan diketahui genteng dengan kualitas terbaik yaitu menggunakan lempung yang telah dikontakkan dengan limbah yang dibuat 1000 kali pengenceran.  Uji pelucutan Fe(III) pada badan genteng oleh air hujan dan air laut menunjukkan bahwa laju rata-rata pelucutan badan genteng yang  direndam dengan limbah yang diencerkan sebesar 68 ppb/ hari dan 55 ppb/hari sedangkan untuk badan genteng yang direndam dengan limbah yang tidak diencerkan sebesar 72,2 ppb/ hari dan 56 ppb/hari
PENENTUAN UREA DALAM SERUM DARAH DENGAN BIOSENSOR KONDUKTOMETRI Screen Printed Carbon Electrode (SPCE) – NATA DE COCO Sendy Kurniawan; Dian Nur Fajariati; Helmi Auliyah Istiqomah; Oki Mandalia Antasari; Ani Mulyasuryani
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.533 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.10

Abstract

Urea merupakan hasil samping degradasi protein pada serum normal berkisar 10,7 sampai 42,8 mg/dL. Biosensor konduktometri untuk penentuan urea dalam serum darah didasarkan pada reaksi hidrolisis urea oleh urease menghasilkan amonia (NH3) dan karbon dioksida (CO2) yang terionisasi dalam air. Pada penelitian ini, kondisi optimum dari massa urease, ketebalan membran nata de coco, dan pH larutan  urea dipelajari untuk menentukan kinerja biosensor ketika biosensor diaplikasikan untuk sampel serum darah. Biosensor ini dibuat dari SPCE (Screen Printed Carbon Electrode) yang dilapisi  nata de coco teramobil urease. Pengamatan kinerja biosensor dilakukan pada pH (6; 7; 8; 9), massa urease (0,1; 0,5 ; 1,0; dan 1,5 µg), dan ketebalan membran (5; 10; 15 µm) pada kisaran konsentrasi  urea yang  0 hingga 5 ppm dalam buffer fosfat 0,01 M pH 8 dan luas SPCE 5 mm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja optimum dihasilkan pada massa enzim 1 µg; ketebalan membran 5 µm; dan pH larutan 8, dengan kepekaan 14,8 µS/ppm, batas deteksi 0,035 ppm, dan kisaran konsentrasi urea 0,035 ppm hingga 0,4 ppm. Biosensor ini memiliki akurasi 73 – 87% saat diaplikasikan dalam sampel serum darah.
THE CHARACTERISTICS OF BIOACTIVE PEPTIDES AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF HONEY BEE (Apis nigrocincta) SMITH VENOM, ENDEMIC TO SULAWESI Mokosuli Yermia Semuel; Rudi Alexander Repi
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.861 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.4

Abstract

Apis nigrocincta Smith is a species of honey bee cavity nesting, endemic to Sulawesi. Research that aims to find the composition of the bioactive content of peptides and antibacterial activity of honey bee venom A. nigrocincta Smith has been conducted. Honey bee venom composition was analyzed using Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) Method and Spectrophotometer UV-Vis Method. Analysis of antibacterial activity, was conducted using a modified agar diffusion method. The results showed that the venom of the honey bee Apis nigrocinctaSmith has five bands of molecules with a molecular weight i.e. 33.54kDa; 21 kDa and 15.43 kDa. The peptide detected were hyaluronidase, fosfolipase A, mellitin, lysofosfolipase or antigen 5. Antibacterial activity was higher than the control ampisilin and antibiotic streptomycin.
SINTESIS NANOKOMPOSIT POLIANILIN/ZnO DENGAN METODE POLIMERISASI ANTARMUKA DAN UJI AKTIVITAS FOTODEGRADASINYA TERHADAP RHODAMIN B PADA CAHAYA TAMPAK Muhamad Wisnu Nugroho; Anung Riapanitra; Ponco Iswanto
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.966 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.6

Abstract

Sintesis nanokomposit polianilin/ZnO (PANI/ZNO) secara polimerisasi antarmuka dan uji fotodegradasinya pada senyawa Rhodamin B telah dilakukan. Garam Emeraldine dari PANI dan nanokomposit PANI disintesis secara polimerisasi antarmuka menggunakan dua fase pelarut organik/air. Hasil sintesis dikarakterisasi transisi elektronnya secara spektroskopi UV-Vis dan gugus fungsi yang terbentuk secara spektrofotomeri FT-IR. Karaktersisasi menggunakan UV-Vis DRS menunjukkan bahwa PANI, PANI/ZnO 5% dan PANI/ZnO 10% memiliki nilai energi band gap sebesar 2,0 eV. Analisis secara SEM menunjukkan berkurangnya ukuran partikel seiring penambahan ZnO. Penentuan berat molekulPANI adilakukan menggunakan viskosimeter Ostwald menunjukkan berat molekul PANI sebesar 2835,03 g/mol. Uji fotodegradasi pada lampu tungsten selam 240 menit mendapatkan hasil penurunan konsentrasi Rhodamin B berturut-turut sebesar 67.9% 85.09% and 80.24% untuk  PANI, PANI/ZnO 5% dan PANI/ZnO 10%
POTENSI BIOAKTIF EKSTRAK ALGA MERAH (Gracillaria verrucosa) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) DAN GAMBARAN HISTOLOGI PARU TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) PASCA INDUKSI FORMALIN Anggun Tanduwinata; Helmi Auliyah Istiqomah; Jamilah Jamilah; Ni Luh Kemmy Caesaria; Rizki Rahmat Saputra; Aulanni'am Aulanni'am
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.85 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.8

Abstract

Indonesia merupakan negara megabiodiversitas yang banyak mengandung kekayaan alam, salah satunya alga merah. Alga merah (Glacillaria verrucosa) mengandung senyawa fikosianin, fikoeretin dan karotenoid yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi bioaktif ekstrak alga merahuntuk terapi hewan coba tikus putih (Rattus novergicus) berdasarkan kadar malondialdehida (MDA) dan gambaran histologi paru. Metode penelitian yang dilakukan meliputi ekstraksi alga merah dan karakterisasi, induksi  hewan coba (R. novergicus) dengan formalin, kemudian terapi ekstrak alga merah dengan variasi dosis. Berdasarkan uji fitokimia, analisis dengan FTIR dan LCMS, ekstrak alga merah mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, alkaloid, β-karoten , β-apo-8’-carotenal dan α-tokoferolyang berperan sebagai antioksidan. Formalin dapat meningkatkan kadar MDA serta menyebabkan kerusakan sel epitel bronkus dibandingkan dengan keadaan normal. Pemberian terapi dengan dosis yang sesuai akan menurunkan kadar MDA dan memperbaiki keadaan sel epitel bronkus. Berdasarkan pengamatan parameter penelitan, diketahui bahwa dosis optimum yang sesuai untuk terapi kanker paru adalah 100 mg/kg BB
PEMURNIAN ASAP CAIR DARI KULIT DURIAN DENGAN MENGGUNAKAN ARANG AKTIF Adhitya Rinaldi; Alimuddin Alimuddin; Aman Sentosa Panggabean
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.679 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.185

Abstract

Limbah kulit durian dapat diolah menghasilkan asap cair dan karbon aktif dengan metode pirolisis. Untuk menghasilkan asap cair yang dapat digunakan sebagai pengawet makanan, asap cair perlu di proses dengan metode pemurnian seperti destilasi, pemurnian dengan zeolit aktif dan arang aktif. Hasil karakterisasi asap cair dari kulit durian hasil pirolisis, destilasi, pemurnian dengan zeolit aktif dan pemurnian dengan arang aktif diperoleh nilai pH berturut-turut 4,09; 3,24; 3,46; dan 2,09. Kadar asam asetat berturut-turut 6,07; 7,59; 9,11; dan 10,63 (mg/L). Berdasarkan karakteristik komponen senyawa menggunakan GC-MS asap cair hasil pirolisis terdeteksi 17 senyawa, asap cair hasil destilasi 12 senyawa, asap cair pemurnian zeolit aktif 10 senyawa dan asap cair pemurnian arang aktif 6 senyawa dengan mayoritas komponen senyawa terdiri dari asam asetat, fenol dan karbonil serta tidak mengandung senyawa karsinogenik, sehingga asap cair dari kulit durian dapat digunakan sebagai pengawet makanan.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI FOTOKATALIS TiO2-Cu Kapti Riyani; Tien Setyaningtyas; Dian Windy Dwiasi
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1301.212 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.178

Abstract

Penelitian ini diawali dengan pembuatan fotokatalis TiO2-Cu dengan  cara  impregnasi basah dan fotodeposisi, padaperbandingan mol  TiO2 : Cu2+ adalah 100:0  ;  99:1  ; 98:2  ;  97:3  dan 96:4.  Fotokatalis dikarakterisasi menggunakanSEM, UV-Vis DRS, FTIR dan XRD. Hasil karakterisasi menunjukkan telah berhasil dilakukan sintesis TiO2-Cu. Darikarakterisasi SEM terlihat bahwa penambahan logam  Cu akan merubah morfologi dari fotokatalis TiO2. Berdasarkan analisis UV-Vis DRS, penambahan dopan logam  Cu  menurunkan energi celah pita dari TiO2. Dari analisis XRD muncul nilai 2θ pada 29,607 dan 48,401 yang menunjukkan terbentuknya kristal monoclinic H2Ti3O7. Hasil analisis FTIR menunjukkan terjadinya perubahan serapan spesifik dari TiO2 yang menandakan terjadi perubahan struktur dari TiO2.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI PIGMEN WARNA HITAM, MERAH DAN KUNING BERBAHAN DASAR PASIR BESI Bilalodin Bilalodin; Zarah Irayani; Sehah Sehah; Sugito Sugito
Molekul Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.786 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2015.10.2.5

Abstract

Sintesis dan karateristik pigmen warna hitam, merah dan kuning berbahan dasar pasir besi telah dilakukan.  Tujuan penelitian ini adalah   sintesis dan karakterisasi pigmen  menggunakan  bahan baku pasir besi  menggunakan metode  kalsinasi.  Pembuatan pigmen warna hitam  dilakukan    dengan  mencampurkan pasir besi  dengan  larutan  NaOH  dan NH4OH lalu dipanaskan pada suhu 800 °C. Pigmen merah dibuat dengan melarutkan pasir besi dalam larutan H2SO4  dan dipanaskan pada suhu  650 °C.    Sedangkan  pigmen  kuning      dibuat    dari  serbuk  pigmen merah lalu  dilarutkan ke dalam larutan HCl   serta  dipanaskan pada  suhu  250 °C.  Serbuk pigmen   dikarakterisasi mengunakan XRD, SEM-EDX dan PSA dan Crommameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk pigmen warna hitam, merah dan kuning memiliki struktur kristal kubik dengan bentuk morfologi permukaan dan ukuran butir sebagai berikut: pada pigmen hitam partikel berbentuk butiran bulat seragam dengan ukuran butir 926,4 nanometer, pigmen merah memiliki bentuk butiran bulat seragam dengan ukuran butir 72,2 nm dan pigmen warna kuning memiliki bentuk butiran bulat seragam dengan ukuran 349 nm. Kandungan utama   unsur pigmen hitam, merah dan kuning adalah  besi (Fe)  dan oksigen (O). Serbuk pigmen warna hasil uji colorimetri coordinat L*a*b* yaitu pada pigmen warna hitam nilai L*a*b* dan DE adalah 23,76; 1,35; 1,43 dan 2,34, pigmen merah 43,23; 16,00; 17,30 dan 9,89, dan pigmen warna kuning 66,76; 14,84; 49,95 dan 4,862. Pigmen warna yang dihasilkan telah sesuai dengan standar.

Page 1 of 1 | Total Record : 9